Cincin Tunangan
Sebanyak 60.440 orang peserta akan mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN tahun 2018 yang digelar di sejumlah lokasi yang telah ditentukan oleh Panitia Lokal 14 Medan, Selasa (8/5/2018).
"Jumlah tersebut merupakan peserta yang telah mendaftar melalui Panitia Lokal (Panlok) 14 Medan, panitia bersama antara USU, UNIMED, UINSU dan Sub Panlok UNSAM Langsa," kata Ketua Panlok 14 Medan juga Wakil Rektor I Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Ir Rosmayati, MS, di Medan, Senin (7/5/2018) dilansir Antara.
Berdasarkan keterangan dari Rosmayati, peserta SBMPTN tersebut telah mendaftar melalui online sejak tanggal 5 April dan ditutup tanggal 27 April 2018.
"Dari jumlah tersebut, untuk peserta kategori penyandang disabilitas tercatat 16 orang, yang nantinya mereka akan didampingi oleh tenaga bantuan pengisi jawaban khusus untuk penyandang tunanetra yang dipilih Panlok 14 Medan," ujar Prof Rosmayati.
Ia juga mengimbau kepada para peserta ujian tulis SBMPTN untuk meninjau lokasi dan ruang ujian paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan ujian tersebut yaitu Senin (7/5/2018). Hal itu, dilakukan untuk menghindari agar para peserta SBMPTN tidak tersesat pada pelaksanaan ujian nantinya.
"Jika peserta SBMPTN terlambat, lebih dari 30 menit, maka mereka tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian," ucapnya.
Rosmayati berharap, para peserta sudah harus tiba di lokasi ujian masing-masing dan memasuki ruangan pada pukul 07.00 WIB.
Bagi peserta yang tersesat atau tiba pada lokasi yang salah di luar lokasi ujian yang telah ditentukan, diharuskan kembali ke lokasi asal untuk mengikuti ujian.
"Tidak diberikan dispensasi untuk mengikuti ujian di luar lokasi yang telah ditetapkan," kata Prof Rosmayati.
Sementara itu, Humas Panlok 14 Medan, Elvi Sumanti, M Hum, juga mengingatkan kepada para peserta untuk mempersiapkan perlengkapan dan alat tulis yang dibutuhkan dalam ujian dengan baik, serta membawa kartu ujian dan ijazah bagi peserta lulusan tahun 2016-2017 dan Surat Keterangan Tanda Lulus (SKTL) yang dilengkapi foto untuk lulusan 2018.
Ia menegaskan bahwa para peserta tidak diperkenankan membawa benda apapun yang tak berhubungan dengan alat tulis yang digunakan dalam ujian SBMPTN. Selain itu, melarang peserta SBMPTN menggunakan jam digital yang disinyalir dapat membantu melakukan kecurangan dalam pelaksanaan ujian tersebut.
"Hasil ujian SBMPTN, nantinya akan diumumkan pada tanggal 3 Juli 2018 di lamSebanyak 60.440 orang peserta akan mengekor ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN tahun 2018 yang dilangsungkan di sejumlah tempat yang sudah ditentukan oleh Panitia Lokal 14 Medan, Selasa (8/5/2018).
"Jumlah itu adalahpeserta yang sudah mendaftar melewati Panitia Lokal (Panlok) 14 Medan, panitia bareng antara USU, UNIMED, UINSU dan Sub Panlok UNSAM Langsa," kata Ketua Panlok 14 Medan pun Wakil Rektor I Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Ir Rosmayati, MS, di Medan, Senin (7/5/2018) dikutip Antara.
Berdasarkan penjelasan dari Rosmayati, peserta SBMPTN tersebut sudah mendaftar melewati online semenjak tanggal 5 April dan diblokir tanggal 27 April 2018.
"Dari jumlah tersebut, guna peserta kelompok penyandang disabilitas terdaftar 16 orang, yang nantinya mereka bakal didampingi oleh tenaga pertolongan pengisi jawaban khusus guna penyandang tunanetra yang dipilih Panlok 14 Medan," ujar Prof Rosmayati.
Ia pun mengimbau untuk para peserta ujian tulis SBMPTN guna meninjau tempat dan ruang ujian sangat lambat satu hari sebelum pengamalan ujian itu yaitu Senin (7/5/2018). Hal itu, dilaksanakan untuk menghindari supaya para peserta SBMPTN tidak tersesat pada pengamalan ujian nantinya.
"Jika peserta SBMPTN terlambat, lebih dari 30 menit, maka mereka tidak diperkenankan untuk mengekor ujian," ucapnya.
Rosmayati berharap, semua peserta telah harus mendarat di tempat ujian setiap dan menginjak ruangan pada pukul 07.00 WIB.
Bagi peserta yang tersesat atau mendarat pada tempat yang salah di luar tempat ujian yang sudah ditentukan, diwajibkan kembali ke tempat asal untuk mengekor ujian.
"Tidak diserahkan dispensasi untuk mengekor ujian di luar tempat yang sudah ditetapkan," kata Prof Rosmayati.
Sementara itu, Humas Panlok 14 Medan, Elvi Sumanti, M Hum, pun mengingatkan untuk para peserta guna mempersiapkan perangkat dan perangkat tulis yang diperlukan dalam ujian dengan baik, serta membawa kartu ujian dan ijazah untuk peserta alumni tahun 2016-2017 dan Surat Keterangan Tanda Lulus (SKTL) yang dilengkapi potret untuk alumni 2018.
Ia menegaskan bahwa semua peserta tidak diperkenankan membawa benda apapun yang tak bersangkutan dengan perangkat tulis yang dipakai dalam ujian SBMPTN. Di samping itu, tidak mengizinkan peserta SBMPTN memakai jam digital yang disinyalir bisa membantu mengerjakan kecurangan dalam pengamalan ujian tersebut.
"Hasil ujian SBMPTN, nantinya akan diberitahukan pada tanggal 3 Juli 2018 di laman http://pengumuman.sbmptn.or.id," kata Elvi yang pun Kepala Humas USU.http://pengumuman.sbmptn.or.id," kata Elvi yang juga Kepala Humas USU.
Sebanyak 60.440 orang peserta akan mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN tahun 2018 yang digelar di sejumlah lokasi yang telah ditentukan oleh Panitia Lokal 14 Medan, Selasa (8/5/2018).
"Jumlah tersebut merupakan peserta yang telah mendaftar melalui Panitia Lokal (Panlok) 14 Medan, panitia bersama antara USU, UNIMED, UINSU dan Sub Panlok UNSAM Langsa," kata Ketua Panlok 14 Medan juga Wakil Rektor I Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Ir Rosmayati, MS, di Medan, Senin (7/5/2018) dilansir Antara.
Berdasarkan keterangan dari Rosmayati, peserta SBMPTN tersebut telah mendaftar melalui online sejak tanggal 5 April dan ditutup tanggal 27 April 2018.
"Dari jumlah tersebut, untuk peserta kategori penyandang disabilitas tercatat 16 orang, yang nantinya mereka akan didampingi oleh tenaga bantuan pengisi jawaban khusus untuk penyandang tunanetra yang dipilih Panlok 14 Medan," ujar Prof Rosmayati.
Ia juga mengimbau kepada para peserta ujian tulis SBMPTN untuk meninjau lokasi dan ruang ujian paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan ujian tersebut yaitu Senin (7/5/2018). Hal itu, dilakukan untuk menghindari agar para peserta SBMPTN tidak tersesat pada pelaksanaan ujian nantinya.
"Jika peserta SBMPTN terlambat, lebih dari 30 menit, maka mereka tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian," ucapnya.
Rosmayati berharap, para peserta sudah harus tiba di lokasi ujian masing-masing dan memasuki ruangan pada pukul 07.00 WIB.
"Tidak diberikan dispensasi untuk mengikuti ujian di luar lokasi yang telah ditetapkan," kata Prof Rosmayati.
Sementara itu, Humas Panlok 14 Medan, Elvi Sumanti, M Hum, juga mengingatkan kepada para peserta untuk mempersiapkan perlengkapan dan alat tulis yang dibutuhkan dalam ujian dengan baik, serta membawa kartu ujian dan ijazah bagi peserta lulusan tahun 2016-2017 dan Surat Keterangan Tanda Lulus (SKTL) yang dilengkapi foto untuk lulusan 2018.
Ia menegaskan bahwa para peserta tidak diperkenankan membawa benda apapun yang tak berhubungan dengan alat tulis yang digunakan dalam ujian SBMPTN. Selain itu, melarang peserta SBMPTN menggunakan jam digital yang disinyalir dapat membantu melakukan kecurangan dalam pelaksanaan ujian tersebut.
"Hasil ujian SBMPTN, nantinya akan diumumkan pada tanggal 3 Juli 2018 di lamSebanyak 60.440 orang peserta akan mengekor ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN tahun 2018 yang dilangsungkan di sejumlah tempat yang sudah ditentukan oleh Panitia Lokal 14 Medan, Selasa (8/5/2018).
"Jumlah itu adalahpeserta yang sudah mendaftar melewati Panitia Lokal (Panlok) 14 Medan, panitia bareng antara USU, UNIMED, UINSU dan Sub Panlok UNSAM Langsa," kata Ketua Panlok 14 Medan pun Wakil Rektor I Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Ir Rosmayati, MS, di Medan, Senin (7/5/2018) dikutip Antara.
Berdasarkan penjelasan dari Rosmayati, peserta SBMPTN tersebut sudah mendaftar melewati online semenjak tanggal 5 April dan diblokir tanggal 27 April 2018.
"Dari jumlah tersebut, guna peserta kelompok penyandang disabilitas terdaftar 16 orang, yang nantinya mereka bakal didampingi oleh tenaga pertolongan pengisi jawaban khusus guna penyandang tunanetra yang dipilih Panlok 14 Medan," ujar Prof Rosmayati.
Ia pun mengimbau untuk para peserta ujian tulis SBMPTN guna meninjau tempat dan ruang ujian sangat lambat satu hari sebelum pengamalan ujian itu yaitu Senin (7/5/2018). Hal itu, dilaksanakan untuk menghindari supaya para peserta SBMPTN tidak tersesat pada pengamalan ujian nantinya.
"Jika peserta SBMPTN terlambat, lebih dari 30 menit, maka mereka tidak diperkenankan untuk mengekor ujian," ucapnya.
Rosmayati berharap, semua peserta telah harus mendarat di tempat ujian setiap dan menginjak ruangan pada pukul 07.00 WIB.
Bagi peserta yang tersesat atau mendarat pada tempat yang salah di luar tempat ujian yang sudah ditentukan, diwajibkan kembali ke tempat asal untuk mengekor ujian.
"Tidak diserahkan dispensasi untuk mengekor ujian di luar tempat yang sudah ditetapkan," kata Prof Rosmayati.
Sementara itu, Humas Panlok 14 Medan, Elvi Sumanti, M Hum, pun mengingatkan untuk para peserta guna mempersiapkan perangkat dan perangkat tulis yang diperlukan dalam ujian dengan baik, serta membawa kartu ujian dan ijazah untuk peserta alumni tahun 2016-2017 dan Surat Keterangan Tanda Lulus (SKTL) yang dilengkapi potret untuk alumni 2018.
Ia menegaskan bahwa semua peserta tidak diperkenankan membawa benda apapun yang tak bersangkutan dengan perangkat tulis yang dipakai dalam ujian SBMPTN. Di samping itu, tidak mengizinkan peserta SBMPTN memakai jam digital yang disinyalir bisa membantu mengerjakan kecurangan dalam pengamalan ujian tersebut.
"Hasil ujian SBMPTN, nantinya akan diberitahukan pada tanggal 3 Juli 2018 di laman http://pengumuman.sbmptn.or.id," kata Elvi yang pun Kepala Humas USU.http://pengumuman.sbmptn.or.id," kata Elvi yang juga Kepala Humas USU.