Jual Cincin Kawin - Menikah itu tidak bisa disepelekan loh guys! Namun masih banyak yang keliru saat memutuskan untuk menikah
1. Menghindari
pergaulan bebas
Kadang alasan ini digunakan agar tidak perlu melalui
proses pacaran dan langsung menikah. Bagi beberapa orang, proses pacaran adalah
sesuatu yang berbahaya. Padahal pacaran itu adalah proses pengenalan pasangan
sebelum melangkah pada jenjang pernikahan. Bagaimana dapat saling menerima baik
buruk saat pernikahan kelak, kalau tidak mengenal watak satu sama lain.
Pergaulan bebas adalah suatu pilihan.
Tak perlu menikah untuk tidak menjalani pergaulan
bebas. Yang perlu adalah memegang teguh prinsip untuk menjaga dan menjauhkan
diri dari pergaulan bebas. Bisa dengan lebih selektif dalam memilih lingkungan
pergaulan dan atau berani mengatakan tidak pada ajakan yang dapat membawa
kepada pergaulan bebas. Jangan mengkambinghitamkan apapun atas ketidakmampuan
diri sendiri dalam menahan hawa nafsu.
2. Umur yang dirasa
sudah pas
Ini adalah alasan yang paling populer dari semua
alasan kenapa ingin segera menikah. Usia dijadikan patokan umum seseorang harus
menikah bukan karena sudah siap atau sudah menemukan cintanya. Untuk wanita
berusia 27 tahun ke atas dan masih lajang, cap ‘tidak laku’, ‘perawan tua’,
atau sindiran lainnya bukan hal yang baru.
Umur tidak pernah dapat menentukan seseorang siap atau
tidak untuk menikah. Umur bukan hal yang harus dipikirkan, yang harus
dipikirkan adalah dengan siapa kita akan menghabiskan hidup nantinya, apakah
orang ini tepat untuk dijadikan partner untuk menua
bersama.
Memikirkan pernikahan boleh-boleh saja, hal itu pun
bukan sesuatu yang salah untuk dilakukan. Namun, pastikan dulu apakah dirimu
memang sudah benar-benar siap menjalani bahtera rumah tangga karena pernikahan
bukanlah permainan. Jangan sampai 11 anggapan di atas menjebakmu. Percayalah
jodohmu sudah dipersiapkan oleh Tuhan, jadi waktu untuk menikah pun akan tiba
di saat yang paling tepat.
3. Tekanan keluarga
dan lingkungan sekitar
Pertanyaan orang tua tentang pernikahan tentunya bukan
hal yang aneh lagi. Bahkan ada yang sampai jarang pulang ke rumahnya karena terus
menerus diberondong pertanyaan tentang pernikahan, padahal sang anak
sedang jomblo. Tak sedikit yang berakhir dengan
kesedihan terus menerus karena belum menikah atau memiliki pasangan. Orangtua
perlu diberikan pengertian bahwa menemukan pasangan zaman sekarang berbeda
dengan zaman mereka dulu
Tantangan dan pertimbangan yang perlu dipikirkan
lebih pelik. Jangan sampai hanya karena ingin membahagiakan orang tua, lalu
salah memilih pasangan dan tidak mendapatkan pernikahan yang harmonis. Karena
pada
4. Mendapatkan
kebahagiaan
Siapapun ingin hidup bahagia. Ingin memiliki hubungan
yang bahagia baik dengan keluarga, teman, dan tentunya dengan pasangan. Banyak
yang menjadikan kebahagiaan sebagai alasan untuk menikah dengan seseorang.
Namun tentunya dalam setiap hubungan apalagi pernikahan, tak hanya kebahagiaan
yang hadir, tetapi juga kedukaan dalam berbagai bentuk.
Menyatukan dua pikiran yang berbeda tentunya tidaklah
mudah, apalagi ketika dilanda masalah. Pernikahan akan menantang setiap
pasangan apakah mampu untuk tetap berbahagia dan tetap saling mencintai
walaupun dalam masalah atau duka.
5. Belajar bertanggung
jawab
Belajar bertanggung jawab kadang dijadikan alasan agar
segera menikah. Hidup orang lain tentunya bukan untuk dijadikan bahan percobaan
atau sebagai bahan pembelajaran. Apabila Anda belum dapat bertanggung jawab
akan diri sendiri, apalagi untuk bertanggung jawab atas dua orang atau lebih.
Membenahi diri sendiri sebelum menikah perlu dilakukan agar nantinya tidak
merugikan pasangan, atau bahkan menelantarkan anak.
6. Tidak ingin
kesepian
Siapapun tidak ingin kesepian. Kesepian dapat
menyebabkan depresi, kurang olah raga, dan kebiasaan makan yang buruk. Efek
yang sama besarnya dengan obesitas dan merokok. Suami atau istri bukan sosok
untuk menghilangkan kesepian. Suami atau istri adalah pelengkap dari hidup.
Untuk mengatasi kesepian Anda bisa mengikuti banyak
kegiatan sosial yang dapat mempertemukanmu dengan banyak orang baru, mengambil
les bahasa asing, atau kegiatan-kegiatan lain yang tak hanya dapat mengobati
rasa kesepian, tapi juga menumbuhkan sisi positif dari diri sendiri. Seorang
pria maupun wanita tentunya tidak mencari pasangan yang depresi karena
kesepian, tapi mencari pasangan yang positif dan tahu harus mencintai dirinya.
7. Pasangan sudah
mapan
Banyak kejadian yang dapat kita jumpai dalam pergaulan
maupun di berbagai media sosial, di mana seseorang pria ditinggal pacarnya dan
menikah dengan orang lain karena sang pria dianggap belum mapan. Tak salah
apabila berharap memiliki pasangan yang sudah mapan, tapi jangan sampai
orientasinya hanya seputar uang. Uang tidak akan pernah dapat membeli cinta dan
hubungan yang diawali dengan uang bisa berakhir karena uang pula.
Untuk para wanita, Anda tidak akan muda selamanya,
cantik selamanya tanpa keriput. Cowok yang mampu memikatmu dengan uang, akan
mampu pula untuk memikat wanita lain dengan uang. Carilah cowok pekerja keras
bukan yang sekedar banyak uang.
akhirnya yang akan menjalani pernikahan tersebut
adalah sang anak, bukan orang tuanya.